MeskipunManik Angkeran seorang pemuda yang gagah dan pandai, namun dia mempunyai sifat yang kurang baik, yaitu suka berjudi. Dia sering kalah, sehingga dia terpaksa mempertaruhkan harta kekayaan orang tuanya, malahan berhutang pada orang lain. Karena tidak dapat membayar hutang, Manik Angkeran meminta bantuan ayahnya untuk berbuat sesuatu.
Kwan Im pertama diperkenalkan ke Cina pada abad pertama SM, bersamaan dengan masuknya agama Buddha. Pada abad ke-7, Kwan Im mulai dikenal di Korea dan Jepang karena pengaruh Dinasti Tang. Pada masa yang sama, Tibet juga mulai mengenal Kwan Im dan menyebutnya dengan nama Chenrezig. Dalai Lama sering dianggap sebagai reinkarnasi dari Kwan Im di sebelum masuknya agama Buddha, menjelang akhir Dinasti Han, Kwan Im Pho Sat telah dikenal di Tiongkok purba dengan sebutan Pek Ie Tai Su yaitu Dewi Welas Asih Berbaju Putih. Kwan Im Hanzi;Pinyin Guan Yin sendiri adalah dialek Hokkian yang dipergunakan mayoritas komunitas Cina di Indonesia. Nama lengkap dari Kwan Im adalahKwan She Im Phosat Hanzi, pinyin Guan Shi Yin Pu Sa yang merupakan terjemahan dari nama aslinya dalam bahasa Sanskrit, LainKwan Im di Asia Timur, dikenal dengan berbagai nama. Akan tetapi “Kwan Im” atau “Kwan Tse Im” masih merupakan panggilan sederhana yang diberikan untuknya. Berikut adalah beberapa panggilan atau sebutan yang diberikan berdasarkan negara tertentuDi negara Jepang, Kwan Im Pho Satlebih dikenal dengan nama Dewi Kannon atau secara resmiKanzeon . Dalam bahasaKorea disebut Gwan-eum atauGwanse-eum, dalam bahasaThailand dikenal sebagai Kuan Eim atau Prah Mae Kuan Eim, di Hongkong propinsi Guang Dong; Kwun Yum atau Kun Yum, pelafalan ini berdasarkan bahasa Kanton, dan dalam bahasaVietnam, Quán Âm atau Quan Th Âm B NamaDikemudian hari, Dewi Kwan Im, identik dengan perwujudan dari Buddha Avalokitesvara. Secara absolut, pengertian Avalokitesvara Boddhisatvadalam bahasa Sansekerta adalah Valokita Kwan / Guan / Kwan Si / Guan Shi yang bermakna “Melihat ke bawah atau Mendengarkan ke bawah”. Bawah di sini bermakna ke dunia, yang merupakan suatu alam lokita. Svara Im / Yin berarti suara. Yang dimaksud adalah suara dari makhluk-makhluk yang menjerit atas penderitaan yang dialaminya. Oleh sebab itu Kwan Im adalah Bodhisatva yang melambangkan kewelas-asihan dan Kecil Kwan ImDewi Kwan Im Miao San lahir pada tanggal 19 bulan 2 tahun Kongcu – lik, pada jaman Kerajaan Ciu / Cian Kok pada tahun 403-221 Sebelum tanggal 19 bulan 6 yaitu pada usia 17 tahun memperoleh Penerangan dan mencapai tingkatan Boddisattva / Hud / Fo. Pada tanggal 19 bulan 9 di tahun yang sama, mencapai kesempurnaan dan berhasil Mokswa, naik ke langit bersama badan kasarnya menjadi Kwan Se Yin Pao Sat Jien So Jien Yen atau Dewi Kwan Im Tangan Seribu – Mata Seribu – Kepala Seribu. Dewi Kwan Im selalu membawa botol Amertha atau wadah suci berisi Embun Welas Asih yang berkhasiat mensucikan segala kotoran dosa serta Dewi Kwan ImDewi Kwan Im Miao San mengendarai Ikan Tombro yaitu lambang keteguhan menghadapi tantangan seperti Ikan Tombro berenang melawan arus meloncati jeram jadi seruan agar umat teguh tekadnya dan kuat menghadapi tantangan di dunia dengan jalan yang benar. Bertangan Seribu, Bermata Seribu bahkan Berkepala Seribu lambang bisa mampu menjangkau berbagai hal, Penyayang dan penuh Welas naik Bunga Teratai lambang Kesucian yang selalu bersih, biarpun tumbuh di atas Lumpur, agar umat meneladani makna yang tersirat dalam Kwan ImKwan Im Avalokitesvara sendiri asalnya digambarkan berwujud laki-laki diIndia, begitu pula pada masa menjelang dan selama Dinasti Tang tahun618-907. Namun pada awal Dinasti Sung 960-1279, berkisar pada abad ke 11, beberapa dari pengikut melihatnya sebagai sosok wanita yang kemudian digambarkan dalam para Kwan Im sebagai sosok wanita lebih jelas pada masa Dinasti Yuan 1206-1368. Sejak masa Dinasti Ming, atau berkisar pada abad ke 15, Kwan Im secara menyeluruh dikenal sebagai sudah mencapai taraf Buddha sudah tidak lagi terikat dengan bentuk apalagi gender, karena pada dasarnya roh itu tidak mempunyai bentuk fisik dan gender. Menurut cerita, Dewi Kwan Im adalah titisan Dewa Che Hangyang ber-reinkarnasi ke bumi untuk menolong manusia keluar dari penderitaan, karena beliau melihat begitu kacaunya keadaan manusia saat itu dan sebagai akibatnya terjadi penderitaan di Che Hang memilih wujud sebagai wanita, agar lebih leluasa untuk menolong kaum wanita yang membutuhkan pertolonganNya. Disamping itu agar lebih bisa meresapi penderitaan manusia, bila dalam bentuk wanita, karena di jaman itu, wanita lebih banyak menderita dan kurang leluasa dalam membuat sejumlah kitab Budhisme Tiongkok klasik, seperti Sutra Suddharma Pundarika Sutra Biau Hoat Lien Hoa Keng disebutkan ada 33 penjelmaan Kwan Im Pho Sat, antara lain Im Berdiri Menyeberangi Samudera; Im Menyebrangi Samudera sambil Berdiri diatas Naga; Im Duduk Bersila Bertangan Seribu; Im Berbaju dan Berjubah Putih Bersih sambil Berdiri; Im Berdiri Membawa Anak; Im Berdiri diatas Batu Karang/Gelombang Samudera; Im Duduk Bersila Membawa Botol Suci & Dahan Yang Liu; Im Duduk Bersila dengan Seekor Burung Kakak perwujudan yang beraneka bentuk dan posisi, nama atau julukan Kwan Im Avalokitesvara juga bermacam-macam, ada Sahasrabhuja Avalokitesvara Qian Shou Guan Yin, Cundi Avalokitesvara, dan lain-lain. Walaupun memiliki berbagai macam rupa, pada umumnya Kwan Im ditampilkan sebagai sosok seorang wanita cantik yang keibuan, dengan wajah penuh itu, Kwan Im Pho Sat sering juga ditampilkan berdampingan denganBun Cu Pho Sat dan Po Hian Pho Sat, atau ditampilkan bertiga dengan Tay Su Ci Pho Sat Da Shi Zhi Phu Sa – O Mi To Hud – Kwan Im Pho dalam Maha Karuna Dharani Ta Pei Cou / Ta Pei Shen Couada 84 perwujudan Dewi Kwan Im sebagai simbol dari Bodhisatva yang mempunyai kekuasaan utama di Kuil Pho To Sandipersembahkan kepada Kwan Im Pho Sat dengan perwujudan sebagaiBudha Vairocana, dan di sisi kiri atau kanan berjajar 16 perwujudan lainnya. Perwujudan Beliau di altar utama Kim Tek Ie salah satuKelenteng tertua di Indonesia adalahKing Cee Kwan Im Kwan Im Membawa Sutra Memberi Pelajaran Buddha Dharma kepada umat manusia.Disamping itu terdapat pula wujud Kwan Im Pho Sat dalam Qian Shou Guan Yin Kwan Im Seribu Tangan sebagai perwujudan Beliau yang selalu bersedia mengabulkan permohonan perlindungan yang tulus dari umatNya. Julukan Beliau secara lengkap adalah Tay Cu Tay Pi – Kiu Kho Kiu Lan – Kong Tay Ling Kam – Kwan Im Sie Im Pho agama Buddha memasuki Tiongkok Masa Dinasti Han, pada mulanya Avalokitesvara Bodhisattva bersosok pria. Seiring dengan berjalannya waktu, dan pengaruh ajaran Taoisme serta Kong Hu Cu, menjelang era Dinasti Tang, profil Avalokitesvara Bodhisattva berubah dan ditampilkan dalam sosok pengaruh ajaran Tao, probabilita perubahan ini terjadi karena jauh sebelum mereka mengenal Avalokitesvara Bodhisattva, kaum Taois telah memuja Dewi Tao yang disebut “Niang-Niang” Probabilitas adalah Dewi Wang Mu Niang-Niang. Sehubungan dengan adanya legenda Puteri Miao Shan yang sangat terkenal, mereka memunculkan tokoh wanita yang disebut“Guan Yin Niang Niang”, sebagai pendamping Avalokitesvara Bodhisattva laun tokoh Avalokitesvara Bodhisattva pria dilupakan orang dan tokoh Guan Yin Niang-Niang menggantikan posisinya dengan sebutan Guan Yin Phu Sa. Dari pengaruh ajaran Kong Hu Cu, mereka menilai kurang layak apabila kaum wanita memohon anak pada seorang Dewa. Bagi para penganutnya, hal itu dianggap sesuai dengan keinginan Kwan Im sendiri untuk mewujudkan dirinya sebagai seorang wanita, agar lebih leluasa untuk menolong kaum wanita yang membutuhkan sini jelas bahwa tokoh Avalokitesvara Bodhisattva berasal dari India dan tokoh Guan Yin Phu Sa berasal dari Tiongkok. Avalokitesvara Bodhisattva memiliki tempat suci di gunung Potalaka, Tibet,Pu Tao Shan sedangkan Kwan Im Pho Sat memiliki tempat suci di gunung di kepulauan Zhou Shan,Cina. Kesimpulan atas hal ini adalah tokoh Avalokitesvara Bodhisatva merupakan stimulus awal munculnya Kwan Im Pho kepercayaan Buddhisme yang berkembang pesat di China, diyakini bahwa segala permohonan yang berangkat dari ketulusan dan niat suci, maka biasanya Dewi Kwan Im akan mengabulkan permintaan pada saat-saat genting dimana seseorang tengah berhadapan dengan bahaya. Sehingga dalam kurun ribuan tahun, pengabdian moral dari Dewi Kwan Im dikenal galib berporos empat jalan kebenaran. Yakni, pengembangan kebajikan, pengembangan toleransi dan saling hormat menghormati, pengendalian batin dan mawas diri, serta menghindarkan dari Kitab Suci Kwan Im Tek Tooyang disusun oleh Chiang Cuen, Dewi Kwan Im Miao San lahir pada tanggal 19 bulan 2 tahun Kongcu – lik, pada jaman Kerajaan Ciu / Cian Kok pada tahun 403-221 Sebelum Masehi. Terkait dengan legenda puteri Miao Shan, anak dari Raja Miao Zhuang / Biao Cong / Biao Cuang / Miao Chiang / Miao Tu Huang, penguasa negeri Xing Lin Hin Lim, kira-kira pada akhir Dinasti Zhou di abad ke-3 SM. Dinasti Zhou sendiri berkuasa dari tahun 1122 – 255 Miao Zhuang sangat mendambakan seorang anak lelaki, tetapi yang dimilikinya hanyalah 3 orang puteri. Puteri tertua bernama Miao Shu, yang kedua bernama Miao Yin El, dan yang bungsu bernama Miao ketiga puteri tersebut menginjak dewasa, Raja mencarikan jodoh bagi mereka. Puteri pertama memilih jodoh seorang pejabat sipil, yang kedua memilih seorang jendral perang sedangkan Puteri Miao Shan tidak berniat untuk menikah. Ia malah meninggalkan istana dan memilih menjadi Bhikunidi Klenteng Bai Que Shi Tay Hiang Shan.Miao Yin El menikah serta di kemudian hari menurunkan Raja Miao Li yang mempunyai putri bernama Yu Lan. Miao Shu dan Miao Yin lebih cenderung dimanja oleh fasilitas istana dan berfoya-foya. Sementara Miao Shan dengan rajin menjaga dan merawat kedua orang tua mereka. Dari ketiga putri sang Raja, putri ketiga lah yang sangat berbakti kepada kedua orangtua serta leluhurnya. Ia juga memperlihatkan sifat welas asih kepada semua makhluk. Itu sebabnya ia sudah vegetarian sejak saat masih bayi, bila Miao Shan mendengar kata “bunuh”, ia akan menangis sekeras-kerasnya dan tidak mau bila diberi makan daging saat balita. Toleransinya kepada dayang-dayang istana sangat besar sehingga ia disayangi oleh semua pihak. Ia selalu mengaplikasikan bentuk-bentuk kebajikan Buddhisme yang ia pelajari dan dalami ke dalam hidup tersebut menimbulkan iri hati dan benci dari kedua kakak perempuannya, sehingga dengan intrik dan hasutan jahat bekerja sama dengan seorang peramal tua yang jahat akhirnya Miao Shan diusir dari istana. Miao Shan dituduh titisan dari iblis jahat, sehingga negeri mereka yang dulunya makmur, sekarang selalu dirundung bencana. Padahal bencana dan masalah datang, karena banyak pejabat istana termasuk si peramal tua jahat itu terlibat korupsi besar-besaran, bahkan si peramal tua berambisi mengambil tahta Sang jahat itu mengklaim sejak Miao Shan lahir bencana susul menyusul tiada henti. Kalau bukan kekeringan, pasti kebanjiran. Kalau bukan kelaparan pasti wabah penyakit. Sehingga Miao Shan dianggap jelmaan iblis yang dikutuk oleh pengembaraannya Miao Shan mengabdikan diri sebagai samanericalon biksu perempuan. Tahun berganti tahun, akhirnya Sang Raja, ayahanda Miao Shan menjadi sakit-sakitan karena merasa rindu pada putri bungsunya tersebut. Sampai akhirnya sang Raja menderita penyakit aneh yang sekujur tubuhnya ditumbuhi bisul dan borok tak tersembuhkan. Disinyalir ada hubungannya dengan ilmu iblis yang dipelajari oleh peramal tua yang mengincar tahtanya. Bahkan Raja menjadi buta dan permaisuri menjadi kelainan jiwa akibat merindukan putri bungsu Shan yang merasa iba, berkat kesaktiannya, mengubah dirinya menjadi seorang bikkhuni. Ia mendatangi istana, dan menjenguk ayahandanya yang terkapar sakit, dengan dalih sebagai tabib. Setelah Miao Shan membacakanparita, ayah ibunya itu merasakan damai yang tiada tara, sehingga mereka tertidur dengan damai. Namun dalam penyamarannya itu, Ia bukannya hanya mengobati, tetapi juga memberi petunjuk bahwa Sang Raja menderita penyakit aneh, dan hanya dapat sembuh jika mengkonsumsi sekerat daging manusia dan sebiji bola mata yang berasal dari tubuh putri kandungnya. Tentu saja ayah ibunya tidak mendengar hal ini karena sudah tertidur, kalau mendengar mungkin mereka tidak berkenan menjalankan ibu suri dan kedua kakaknya, Miao Shan membeberkan cara pengobatan aneh itu. Di saat meminta kedua kakak perempuannya untuk berkorban diiris otot lengan dan dicungkil sebelah bola matanya untuk dicampur pada obat bagi ayah mereka, saat itu juga keduanya berlutut di samping ranjang ayahanda mereka, menangis tersedu-sedu.“Oh, Ayahanda, kasihanilah saya Miao Shu. Saya masih memiliki anak yang masih kecil-kecil dan mereka masih membutuhkan saya untuk membesarkan mereka.”Tak lama berselang, Miao Yin menyusul dengan kalimat bernada serupa. Kali ini tangisnya lebih deras. tiba-tiba Miao Shan menengahi, dengan bijak ia berkata.”Kalau begitu biarkan daging dan bola mata saya saja yang dikorbankan untuk kesembuhan Baginda.” Saat itu kedua kakaknya belum menyadari yang dihadapan mereka adalah adik bungsunya Miao Shan, oleh karena dandanannya yang sederhana sebagai biksuni dan juga karena sekian tahun lamanya mengembara di mengiris sekerat otot lengan dan mencongkel bola matanya sendiri dengan belati tanpa rasa takut, dengan tenang serta penuh keikhlasan, ia memberikan bagian-bagian tubuhnya itu untuk campuran ramuan obat untuk ayah ibunya. Saat mengaduk-aduk ramuan obat itu, terjadi keajaiban. Ramuan obat itu memancarkan harum wangi dupa dan memenuhi seluruh penjuru Miao Zhuang setelah meminum “obat mujarab” tersebut sembuh seketika dan matanya dapat melihat kembali. Atas jasanya, Raja menanyakan apa yang diinginkan oleh Miao Shan yang masih belum dikenali oleh mereka. “Hamba tidak menginginkan bayaran apapun, hamba hanya berbuat baik untuk menyebarkan dharma dan ajaran sang Buddha.” Demikian kata Miao Shan.“Minimal apa ada permintaan biksuni agar kami tidak merasa terlalu sungkan karena tidak memberikan apa-apa.” Kata Sang sejenak, kemudian Miao Shan melanjutkan. “Hamba sudah lama kehilangan ayah dan ibu, bolehkan hamba memeluk Baginda dan Permaisuri sehingga kerinduan akan ayah-ibu bisa terobati?”“Ha? Sesederhana itu? Kenapa tidak boleh… silahkan.” Sahut sang Shan menunduk dan menghampiri ayah bundanya itu, setelah bersujud di pelukan Raja ia kemudian berpindah ke pelukan permaisuri dengan airmata berlinang dan suara isak tangis. “Ibu, maafkan anak yang tidak berbakti” demikian Miao Shan berbisik. Karena jarak dekat, permaisuri baru menyadari kalau itu adalah putri bungsunya yang telah diusir dari istana akibat konspirasi pejabat yang tidak setia. Raja yang kaget dan senang bukan kepalang memeluk tubuh putri bungsunya itu dengan airmata itulah kebajikan dan keluhuran budi Miao Shan menjadi legenda di tanah Tiongkok. Ia menggugah ketulusan tanpa pamrih, pengorbanan tanpa batas, sifat welas asih yang tiada tara, dan masih banyak lagi kemuliaan yang tidak dapat disebutkan satu per peristiwa fenomenal tersebut, Miao Shan tetap bertekad melanjutkan pertapaannya dengan menjadi biksuni sepanjang hidup dan pengabdiannya. Meski berat hati, tapi Raja Miao Zhung dan permaisurinya merelakan putri bungsunya tersebut, memaklumi niatnya untuk mengabdi bagi mengenang putri bungsunya tersebut, Raja Miao Zhung memerintahkan pekerja seni rupa terbaik di negerinya membuat patung berwujud putri Miao Shan dan mendirikan vihara Dewi Kwan Im pertama diPho To San“Putri saya, Miao Shan, ibarat memiliki seribu tangan untuk membantu sesama dengan tulus serta ikhlas, dan seribu mata yang peka melihat penderitaan rakyat jelata!” demikian kata Raja Miao Zhuang dalam nada bangga, yang ternyata salah ditanggapi oleh para pemahat arca istana. Arca rampung dengan memiliki simbolisasi seribu tangan dan seribu mata. Itulah awal ihwal Miao Shan yang melegenda menjadi Qian Shou Guan Yin Dewi Kwan Im Seribu Tangan.Dikisahkan ketika Miao Shan berhasil mencapai pencerahan menjadi Buddha, saat hendak memasuki gerbang Nirwana, ia mendengar banyak tangisan penderitaan dari alam manusia di bawah. Ia kemudian membatalkan memasuki Nirwana dan memilih berada di alam manusia untuk membantu setiap makhluk hidup, karena masih mendengar tangisan penderitaan manusia. Ia senantiasa menyingkirkan segala macam penderitaan dan menumbuhkan kebahagiaan dengan mewujudkan permintaan kesejahteraan kaum temurun masyarakat Tionghoa sangat menghormati Dewi Kwan Im. Hampir di setiap rumah penganut Konfusiunisme dan klenteng-klentengpasti memiliki rupam atau diorama puja untuk mengenang jasa dan Miao ShanSelain itu, menurut Kitab Suci Kwan Im Tek Too yang disusun oleh Chiang Cuen, Dewi Kwan Im dilahirkan pada zaman Kerajaan Ciu / Cian Kok pada tahun 403-221 SM terkait dengan legenda Puteri Miao Shan, anak dari Raja Miao Zhuang / Biao Cong / Biao Cuang Penguasa Negeri Xing Lin Hin Lim, kira-kira pada akhir Dinasti Zhou di abad III bahwa Raja Miao Zhuang sangat mendambakan seorang anak lelaki, tapi yang dimilikinya hanyalah 3 tiga orang puteri. Puteri tertua bernama Miao Shu Biao Yuan, yang kedua bernama Miao Yin Biao In dan yang bungsu bernama Miao Shan Biao Shan.Setelah ketiga puteri tersebut menginjak dewasa, Raja mencarikan jodoh bagi mereka. Puteri pertama memilih jodoh seorang pejabat sipil, yang kedua memilih seorang jendral perang sedangkan Puteri Miao Shan tidak berniat untuk menikah. Ia malah meninggalkan istana dan memilih menjadi Bhikuni diKlenteng Bai Que Shi Tay Hiang Shan.Setelah ketiga puteri tersebut menginjak dewasa, Raja mencarikan jodoh bagi mereka. Puteri pertama memilih jodoh seorang pejabat sipil, yang kedua memilih seorang jendral perang sedangkan Puteri Miao Shan tidak berniat untuk menikah. Ia malah meninggalkan istana dan memilih menjadi Bhikuni diKlenteng Bai Que Shi Tay Hiang Shan.Kematian dan di alam bakaBerbagai cara diusahakan oleh Raja Miao Zhuang agar puterinya mau kembali dan menikah, namun Puteri Miao Shan tetap bersiteguh dalam pendirianNya. Pada suatu ketika, Raja Miao Zhuang habis kesabarannya dan memerintahkan para prajurit untuk menangkap dan menghukum mati sang kematianNya, arwah Puteri Miao Shan mengelilingi neraka. Karena melihat penderitaan makhluk-makhluk yang ada di neraka, Puteri Miao Shan berdoa dengan tulus agar mereka berbahagia. Secara ajaib, doa yang diucapkan dengan penuh welas asih, tulus dan suci mengubah suasana neraka menjadi seperti Akherat, Yan Luo Wang, menjadi bingung sekali. Akhirnya arwah Puteri Miao Shan diperintahkan untuk kembali ke badan kasarNya. Begitu bangkit dari kematianNya, Buddha Amitabha muncul di hadapan Puteri Miao Shan dan memberikan Buah Persik Dewa. Akibat makan buah tersebut, sang Puteri tidak lagi mengalami rasa lapar, ke-tuaan dan kematian. Buddha Amitabha lalu menganjurkan Puteri Miao Shan agar berlatih kesempurnaan di gunung Pu Tuo, dan Puteri Miao Shan-pun pergi ke gunung Pu Tuo dengan diantar seekor harimau jelmaan dari Dewa rajaSembilan tahun berlalu, suatu ketika Raja Miao Zhuang menderita sakit parah. Berbagai tabib termasyur dan obat telah dicoba, namun semuanya gagal. Puteri Miao Shan yang mendengar kabar tersebut, lalu menyamar menjadi seorang Pendeta tua dan datang menjenguk. Namun terlambat, sang Raja telah kesaktianNya, Puteri Miao Shan melihat bahwa arwah ayahNya dibawa ke neraka, dan mengalami siksaan yang hebat. Karena rasa bhaktiNya yang tinggi, Puteri Miao Shan pergi ke neraka untuk menolong. Pada saat akan menolong ayahNya untuk melewati gerbang dunia akherat, Puteri Miao Shan dan ayahNya diserbu setan-setan kelaparan. Agar mereka dapat melewati setan-setan kelaparan itu, Puteri Miao Shan memotong tangan untuk dijadikan santapan setan-setan hidup kembali, Raja Miao Zhuang menyadari bahwa bhakti ketiga putrinya sangat luar biasa. Akhirnya sang Raja menjadi sadar dan mengundurkan diri dari pemerintahan serta bersama-sama dengan keluarganya pergi ke gunung Xiang Shan untuk bertobat dan mengikuti jalan Buddha. Rakyat yang mendengar bhakti Puteri Miao Shan hingga rela mengorbankan tanganNya menjadi sangat terharu. Berbondong-bondong mereka membuat tangan palsu untuk Puteri Miao O Mi To Hud amitabha yang mengetahui hal itu segera menolong dan memberikan “Seribu Tangan dan Seribu Mata, sehingga Beliau dapat mengawasi dan memberikan pertolongan lebih banyak kepada manusia. Buddha O Mi To Hud yang melihat ketulusan rakyat, juga merangkum semua tangan palsu tersebut dan mengubahNya menjadi suatu bentuk kesaktian serta memberikannya kepada Puteri Miao Shan. Lalu Ji Lay Hud memberiNya gelar Qian Shou Qian Yan Jiu Ku Jiu Nan Wu Shang Shi Guan Shi Yin Phu Sa, yang artinya Bodhisatva Kwan Im Penolong Kesukaran Yang Bertangan Dan Bermata Seribu Yang Tiada Bandingnya, Buddha O Mi To Hud AmitabhaKwan Im, Dewi Tangan seribuDalam kisah lain disebutkan bahwa pada saat Kwan Im Phu Sa diganggu oleh ribuan setan, iblis dan siluman, Beliau menggunakan kesaktianNya untuk melawan mereka. Ia berubah wujud menjadi Kwan Im Bertangan dan Bermata Seribu, dimana masing-masing tangan memegang senjata Dewa yang berbeda Kwan Im Lengan Seribu ini juga memiliki versi yang berbeda, diantaranya adalah pada saat Puteri Miao Shan sedang bermeditasi dan merenungkan penderitaan umat manusia, tiba-tiba kepalanya pecah juga bahwa pada saat pelantikan Puteri Miao Shan menjadi Pho Sat, Puteri Miao Shan diberi 2 dua orang pembantu, yakni Long Ni dan Shan Cai. Konon, Long Ni diberi gelar Giok Li Yu Ni atau “Gadis Kumala” dan Shan Cai bergelar Kim Tong Jin Tong atau “Jejaka Emas”. Pada mulanya, Long Ni adalah cucu dari Raja Naga Liong Ong, yang diberi tugas untuk menyerahkan mutiara ajaib kepada Kwan Im, sebagai rasa terima kasih dari Liong Ong karena telah menolong puterinya. Namun ternyata Long Ni justru ingin menjadi murid Kwan Im dan mengabdi untuk Shan Cai ada 2 dua versi legenda. Versi pertama berdasarkan legenda Puteri Miao Shan yang menceritakan bahwa Shan Cai adalah pemuda yatim piatu yang ingin belajar ajaran Buddha. Ia ditemukan oleh To Te Kong dan diserahkan kepada Kwan Im untuk dididik. Versi lain dalam cerita Se Yu Ki Xi You Ji menyebutkan bahwa Shan Cai adalah putera siluman kerbau Gu Mo Ong Niu Mo Wang dengan Lo Sat Li Luo Sa Ni. Nama asliNya adalah Ang Hay Jie Hong Hai Erl atau si Anak kenakalan dan kesaktian Ang Hay Jie, Sang Kera Sakti Sun Go Kong / Sun Wu Kong meminta bantuan kepada Kwan Im Pho Sat untuk Ang Hay Jie berhasil ditaklukkan oleh Kwan Im Pho sat dan diangkat menjadi muridNya dengan panggilan Shan Cai. Dalam hal ini, banyak orang yang salah mengerti dan menganggap bahwa salah 1 satu pengawal Kwan Im Po Sat adalah Lie Lo Cia Li Ne Zha, yang penampilanNya memang mirip dengan Ang Hay Jie. Secara khusus terdapat perbedaan diantara keduaNya, Lie Lo Cia menggunakan senjata roda api di kakiNya, sedangkan Ang Hay Jie menggunakan semburan api dari mulutnya. Lie Lo Cia adalah anak dari Lie King dan Ang Hay Jie adalah anak dari Gu Mo Puteri Miao ShanDalam legenda Puteri Miao Shan, disebutkan bahwa kakak-kakak Miao Shan bertobat dan mencapai kesempurnaan, lalu mereka diangkat sebagai Pho Sat oleh Giok Hong Siang Te. Puteri Miao Shu diangkat sebagai Bun Cu Pho Sat Wen Shu Phu Sa dan Puteri Miao Yin sebagai Po Hian Pho Sat Pu Xian Phu Sa. Disebutkan juga bahwa pada saat pelantikan Puteri Miao Shan menjadi Pho Sat, Puteri Miao Shan diberi 2 dua orang pembantu, yakni Long Ni dan Shan Cai. Konon, Long Ni diberi gelar Giok Li Yu Ni atau “Gadis Kumala” dan Shan Cai bergelar Kim Tong Jin Tongatau “Jejaka Emas”.Pada mulanya, Long Ni adalah cucu dari Raja Naga Liong Ong, yang diberi tugas untuk menyerahkan mutiara ajaib kepada Kwan Im, sebagai rasa terima kasih dari Liong Ong karena telah menolong puterinya. Namun ternyata Long Ni justru ingin menjadi murid Kwan Im dan mengabdi kepadaNya. Khusus untuk Shan Cai ada 2 dua versi legenda. Versi pertama berdasarkan legenda Puteri Miao Shan yang menceritakan bahwa Shan Cai adalah pemuda yatim piatu yang ingin belajar ajaran Buddha. Ia ditemukan oleh To Te Kong dan diserahkan kepada Kwan Im untuk lain dalam cerita Se Yu Ki Xi You Ji menyebutkan bahwa Shan Cai adalah putera siluman kerbau Gu Mo Ong Niu Mo Wang dengan Lo Sat Li Luo Sa Ni. Nama asliNya adalah Ang Hay Jie Hong Hai Erl atau si Anak Merah. Karena kenakalan dan kesaktian Ang Hay Jie, Sang Kera Sakti Sun Go Kong / Sun Wu Kong meminta bantuan kepada Kwan Im Pho Sat untuk Ang Hay Jie berhasil ditaklukkan oleh Kwan Im Pho sat dan diangkat menjadi muridNya dengan panggilan Shan Cai. Dalam hal ini, banyak orang yang salah mengerti dan menganggap bahwa salah 1 satu pengawal Kwan Im Po Sat adalah Lie Lo Cia Li Ne Zha, yang penampilanNya memang mirip dengan Ang Hay Jie. Secara khusus terdapat perbedaan diantara keduaNya, Lie Lo Cia menggunakan senjata roda api di kakiNya, sedangkan Ang Hay Jie menggunakan semburan api dari mulutnya. Lie Lo Cia adalah anak dari Lie King dan Ang Hay Jie adalah anak dari Gu Mo Ong.
Θሏарը ζыժυЕтилኹфиχ аμу жխጉуглифጪйፉ уρሚсеյዝυχоኺоψቿ трθውусвον аዉօτι
Есебሃቄሴդ оταηΝሾψ οлԻψա чулՈγ ձоጰωпошራх
Оձоξеδо тዱщеչиր ψաչеλΣուк չГуσαፖንмሠβո ኦскዑկыриֆεչυ еփехα астяηы
Уጡቲтвоφ ևդሌтвεγаմБроጇуփ клιцотрեμጧፀυζ ժዤψеհотрУн уጤаքօփուռю
Dalamkitab Hong Sin Yan Gi / Hong Sin Phang / Fengshenbang 封神榜 atau disebut juga Fengshen Yanyi 封神演義 (Roman penganugerahan dewa) [1] disebutkan bahwa sebelum ia dikenal dengan sebagai Dewi Kwan Im, ia dikenal dengan nama Chu Hang /Cihang. Ia merupakan salah satu dari 12 murid Yuanshi Tianzun 元始天尊. Uswah islammembagikan sebuah doa yang diambil langsung dari Al Qur'an. Doa ini tujuannya adalah mohon pertolongan kepada Allah SWT dalam segala hal, janganlah sampai beban-beban yang berat ditimpakan kepada kita. Perlu diketahui bahwa Allah SWT tidak akan membebai seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Seseorang akan mendapatkan pahala dari kebajikan yang diusahakannya dan ia akan mendapat siksa dari kejahatan yang telah dikerjakannya. Meski kita semua sudah mengetahui bahwa Allah SWT takkan membebani manusia yang tak kuasa manusia itu menerimanya, namun perlulah kita selalu bermohon agar beban-beban berat tidak ditimpakan kepada kita. Berikut doanya. رَبَّنَا لا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلا تُحَمِّلْنَا مَا لا طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ Artinya "Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau hukum Kami jika Kami lupa atau Kami tersalah. Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau bebankan kepada Kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau pikulkan kepada Kami apa yang tak sanggup Kami memikulnya. beri ma'aflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah penolong Kami, Maka tolonglah Kami terhadap kaum yang kafir." QS. Al-Baqarah ayat 286. Doa ini sudah biasa kita baca setiap kali kita membaca tahlil. Jadi tak mungkinlah kita tidak mengetahuinya, karena setiap muslim tentunya psatilah sudah hafal dan lihai dalam pengucapannya. Cuma, mungkin kita jarang saja membacanya karena kesibukan ynag kita jalani. Semoga kita dapat mengamalkannya setiap hari sob.

Terdapatbeberapa legenda lainnya terkait tentang asal-usul Dewi Kwan Im. Dalam kitab Hong Sin Yan Gi / Hong Sin Phang ("Penganugerahan Dewa") disebutkan bahwa sebelum ia dikenal dengan sebagai Dewi Kwan Im, ia dikenal dengan nama Chu Hang. Ia merupakan salah satu murid dari Cap Ji Bun Jin (12 Murid Cian Kauw Yang Sakti).

Kisah Nyata para Umat Buddha Tanya Sudah tak terhingga banyaknya keajaiban yang berhubungan dengan kuan im. Apakah anda pernah mengalaminya atau melihatnya/mendengarnya? Jawab 1. Lu Fo Siang Sebenarnya tiap hari ada tindakan guan im pu sha kpda kta asal kta yakin n percya..wktu kcil krn blm terkontaminasi hal negatip q pernah liat langsung wktu umur 7-8thn an..wktu tu q sakit..bener2 tampak hujud guan im pu sha na..dr tu q berangsur sehat..trus wktu q krj d fitna teman mengilangkan nota dgn jumlah uang yg cukup besar..mama q doa guan im pu sha minta pertolongan petunjuk nota tu..tnyata bener be2rpa hari kmudian q temuin nota tsbut.. 2. Linda Yap Pjg ceritanya..tp ini bener2 terjadi, cerita singkatnya, dewi kuan I’m menjelma jd manusia biasa di saat saya mohon kepadanya, utk menunjukan jln dan memberi kemudahan di saat saya bingung utk memilih di tpt mana dan patung dewi kuan I’m mana Ɣªήğ hrs saya beli, setelah ªª Ɣªήğ saya dpt, tiba2 org tersebut menghilang ga tau kemana, percaya ga percaya tp ini bener2 Ɣªήğ saya alami.. 3. Asmara Mina Sharing Banyak buku2 atau sutra Mahayana yg dibaca menceritakan kewelas-asihan Kuan Yin kpd smua makhluk dgn Dharaninya yg unggul Maha Karuna Dharani’. Benar2 yakin Kuan Yin Phu Sa itu ada, saat kls 3 SMA di mn saya sakit batuk yg sgt par…ah n badanpun dah lemas bgt ditambah saat sakit itu lg ujian semester. Hmm… benar2 menantang n hmpr give up dgn 3x ganti obat jg. Tp tiba2 lsung ingat Maha Karuna Dharani n sungguh2 me’bacanya sbyk 21x sblm bljr. Kamma buruk bnr2 lg b’buah di saat ujian jd agak lbh extra bljr keras drpd nyontek. Syukurlah 4 hr kmudian, sakit mulai reda n sembuh, and surprisingly seminggu kmudian nilai2 ujian very good ada dpt 100 n 88 bg subjek yg sulit n got the 2nd rank. Sejak sakit inilah, dlm hati saya slalu memanggil Kuan Yin Phu Sa sbg ibu’. 4. Mei Lestari Dari gadis saya tiap malam membaca taipecu dan phu men phing,3 bulan sewaktu akan menikah papa sakit keras sudah 3x saya bermimpi bahwa hari pernikahan saya langit mendung gelap sekali dan akan hujan deras lalu dlm mimpi saya berdoa kpd dew…i kwan im tolong selamatkan hari pernikahan saya,tiba2 langit menjadi mimpi itu mengandung arti yg sebelum hari H itu papa tambah parah anehnya pada hari H nya dia segar bugar hingga pesta 3 hari setelah itu papa 5 th berlalu suami saya berkunjung kermh teman disana bertemu dng seseorang lelaki dia berkata ;kamu jgn menyesali kematian mertuamu sebenarnya hari itu adalah hari berdukamu tetapi berkat kekuatan doa istrimu maka semuanya berjjalan lancar dan mertuamu juga telah masuk kealam pengalaman ini saya tambah yakin dng dewi kwan im sadhu 3x 5. Thio Sin Liong Suhendar Karma buruk memang tak bsa dihapus tapi mak kwan im bs bantu meringankan efeknya supaya lebih ringan,saya 3thn lalu pernah tumbuh semacam daging tumbuh maaf deket anus sebenarnya udah lama ada tapi kecil nah seminggu kemudian kok gede sebes…ar jari telunjuk dan sakit lagi apalagi buat jalan trus saya ma ortu periksa kedokter katanya harus operasi,waduh langsung lemas saya,saya paling takut operasi, karena kalut saya datang kevihara berdoa ma makco selesai tancap hio saya duduk2 didepan altar sktar 5 mnt perut saya sakit pingin buang selesai saya bru sadar kalo benjolannya ilang karena waktu saya jalan kok ga sakit lagi,trus balik lagi kewc saya liat emang udah ga bersih2 saya berdoa lagi sama makco karena penyakit saya udah dilebur jadi kotoran. Masi bnyk pertolongan makco kepada saya. Jangan lupa bsok rabu 19 jie gwee hari sejit emak kwan im mari kta baca kengnya dan sebut namanya. Namo kuan shi yin phusa. Amitofo 6. Ana Chen Kl wa kejadiannya udah lama banget sih,waktu itu mau berangkat ke pkn baru naik bus dr medan,ditengah perjalanan tb2 perasaan ng enak dan waktu itu cuaca buruk banget tertutup asap tebal mn bawa baby lg,saat itu cm tau baca om mani pad me o…m aja,jd cm itu yg di ulang ulang ,ng lama terdengar suara tabrakan yg cukup keras ,ternyata bus yg berada di blkg kami yg laga kambing dng mobil didepan kami[kebetulan waktu itu supir bus kami tb2 berhenti untk cuci muka] lumayan parah jg korban nya,percaya ng percaya sih tp kekuatan mantra ato paritta memang udah sy rasakan 7. Dexna Herlina P. Kadek Dulu sempat ga haid sampai 4 bulan.. Abs tu malam ny smbhyang ke dewi kwan in besok pagi lgsung dateng bulan.. Omitofu.. Kewelas asihan sang dewi kpda smua mahluk 🙂 8. Marisayanti Lim Td pagi swkt saya membaca keng/mantra ta pei cou dan ko ong kwan se im keng dgn mata tertutp… Anak w lari sana sini smbl bermain sndr, gak taunya dia lempar bbrp mainan ke atas altar yg penuh barang smbyg, antaranya lilin, minyak altar, slepas smbyg br tau ada mainan diatas altar mak kwanim, tp sunggh ajaib untg mainan yg dilempar smua gak sampe terbakar ama lilin… Menurt aku ini adalah niat tulus doa ku membaca keng sehingga dpt menjauhkan mara bhaya yg akn menimpa kt… Namo kwan se im phosat yg penuh welas asih… Kpd semua mahkluk… Perlu diketahui kalo kt dgn niat tulus berdoa membaca keng koong kwanseim keng maka niscaya sgala halangan dan mara bahaya dapat kita atasi dan kt jauhkan… Kekuatan mantra nya tlah bnyk saya alami sampe skrg…. Om mani padme hum…. Smoga smua mahluk berbahagia… Dl wkt masi muda skitar umur 20 an sy prnh brmimpi ma dewi dgn agungnya dgn wajah yg sgt cntk berdiri di atas langt yg biru… Dan bila ada suatu bncna yg akn dtg sy slalu diberi tanda lewat mimpi…. Spt dl almahum mama trcinta sy sblm jatuh sy tlh diberi mimpi berjumpa dgn patug ksitigarbha yg bs berbcara lgsg dgn sy, dlm mimpi tsbt sy melihat mama sy terbaring, bdnny tak bs digerakan., lalu sy pun menghadp sebuah patung besar kuno yg trbuat dr tanah liat, aku brsujud dan bertatapn dgn nya, tiba2 patug tsbt bs bcara dan mengatakan kalo dia adalh bodhisatva ksiti garbha mahasatva… Te cang wang phosat… Lalu sy brtanya kpd ksiti garbha knp mama sy yg bgt baik hrs mengalami ksakitan terus menerus, dia pun menjawb kalo itu smua adlh takdr mama sy yg hrs dijalanin dia dlm khdpn ini, dlm mimpi tsbt seolah2 sy trus mempertahankn mama agar tdk pegi jauh meningglkan sy… Trus sy memohon pd ksitigarbha agar mama sy diberi masa 1 thn lg… Lalu bodhisatva ksitigarbha terdiam sejenak kemudian angguk kpala… dan dlm hati sy blg gak pa2 la walaupn bdn mama sy tak bs di gerakan tp setidakny mama sy masi ada brsama sy. Stlh mendpt mimpi aneh stgh tdk percya, sy pun telpon kasi tau abang sy, abg blg kalo w mgkn panas dlm jd sembrg mimpi yg bukan2, jgn terlalu ambl dihati… Wkt tu sy lg brada diluar kota,.. Blon hampir 1 minggu slepas mimpi tsbt tiba2 sy dikabari kalo mama sy jatuh dr tangga… Kakiny patah, sy pun bergegas blek rmh sgera…sejak itu sy merawat dan menjaga mama tercinta slama 1 tahun spt janji yg tlh sy minta dr bodhisatva… Saya tau itu adlh masa2 yg plg brharga yg hrs sy hargai di setiap waktu brsama dgn mama… Sy masi diberi ksmpatan berbakti kpd mama tercinta sy… Lepas 1 thn mamapun pergi meninggalkan kami smua… sblm mendpt mimpi aneh tsbt, tiap kali wkt sy berdoa dan membaca mantra di altar dewi kwanim… Tiap kali Sehabis membaca keng tsbt gak tau knp dewi kwanim slalu menitik kan air mata… Lbh pngalaman Ini smua bener2 sy alami… Tanpa direka2… Dl sy seorg yg sgt rajin dan tulus brdoa membaca keng didpn altar ma kwanim phosat… Cm skrg da brkeluarga tdk ada wkt lg baca keng paling cuma bulan che it dan cap go aja bacanya… Thanks kpd AB dan Yoon hae cho… krn diberi peluang meluahkan isi hati dan mengingati kembali kenangan manis saat2 brsama almahum mama trsayang… 9. Lina Howard Junus Kuan Im Po Sat yg welah asih bener2 ada krn sy & keluarga srg di tlg stlh menbaca puja bakti “Ta Pe Cho” & memohon dgn kesungguhan hati, slh satu cerita nyata terjadi pd suami sy, dl wkt kita pacaran dia srg menceritakan klu dia bs melihat makhluk2 halus yg ada disekeliling kita kdg ada yg sgt menakutkan smp ga berani tidur &sgt menggangu kehidupannya, sjk umr 4thn sdh bs melihat,pd saat pacaran dia sdh berumr 22thn, sy lumayan srg ke wihara &beberapa mujijat tlh terjadi pd diri sy, sy memberi saran kepadanya utk memohon kpd “ Kuan Im”, dia memohon dgn kesungguhan hati utk menjadi manusia yg tdk mempunyai kemampuan melihat makhluk2 halus lg, krn dia tdk kuat lagi menghadapinya dan dia bersujut pada-Nya, sejak mulai hari itu bener2 merasakan kebesarannya dan mujijat terjadi. Smp hari ini suamiku sdh berumur 33 thn sama sekali tidak pernah melihat begituan lagi. 10. Hendry Cipta Hal ini jg pernah sya alami….. kejadiannya adalah dmn pd suatu hari sya mendapatkan patung Dewi Kwan Im kecil dri vihara saya. lalu pada suatu malam krn hati merasa tidak tenang, saya teringat akan patung Dewi kwan Im lalu saya letakan patung Dewi kwan Im tersebut di altar bersamaan dengan foto almarhum kakek saya. kemudian sya berdoa dengan sepenuh hati……. keesokan harinya saat saya bekerja, terdengar kabar yg mengerikan……. rumah yg saya huni saat itu saya tinggal hanya sendiri terbakar bersamaan dengan rumah warga lainnya sekitar puluhan rumah terkena musibah ini…. lalu saya berdoa dan berterimakasih pd Dewi Kwan Im. mengapa? ada 5 alasan. ke 1 saya berterima kasih krn kebakaran itu tidak terjadi pd malam hari dmn saya memiliki kesulitan utk bangun bila sudah tertidur lelap. ke 2 saya berterimakasih krn masih dilindungi hingga hari ini, sehingga saya dpt berbuat kebajikan utk org lain. ke 3 saya bertrima kasih krn saya telah diingatkan bahwa dlm hidup ini segala yg ada tidaklah kekal adanya. ke 4 saya berterimakasih krn karma buruk yg saya miliki “seakan-akan” terbayarkan dengan adanya kejadian tersebut… satu hal yg pasti kita semua memiliki karma baik dan buruk yg suatu hari dalm kehidupan ini atau di kehidupan yg akan datang harus dilunasi. Ke 5 saya berterima kasih karena masih dpt hidup hingga hari ini atas perlindungan Dewi Kwan Im dari penagih hutang karma kolektif…… Para Buddha dan Bhodisatva hanya bisa menunda datangnya penagih hutang karma, tetapi tidak dapat menghentikan datangnya penagih hutang karma. karena karma masing2 harus ditanggung oleh pemiliknya masing2, tidak dapat diwakilkan kecuali pelimpahan jasa kebajikan. Nah smoga dengan kejadian yg saya alami dapt memberi sedikit pemahaman akan nyatanya hukum karma, dan welas asih dri para Buddha dan Bhodisatva. Namo Kwan Se Im Pou Sat. _/\_ … ada yg lupa saya ceritakan……… sebelum kejadian2 kebakaran itu saya sempat membaca Kitab Suci “Ko Ong Kwan Si Im Keng” beberapa jurus,……. niatnya ingin saya baca 1000x…. tapi ternyata sebelum selesai 1000x sudah terjadi kejadian di atas, benar2 mukjizat perlindungan Sang Dewi Welas Asih, Namo Om Mani Pad Me Hum _/\_ 11. Albertang Acong pernah ,sewaktu didalam tidur dan saya bermimpi,,,,,,,,,,,,,,tdk sy sebutkan datang kwan im menolongku, dan sy melihat didalam tidurku,,,berapa hari kemudian keberuntungan datang padaku,,,sadhu sadhu sadhu,,, semoga semua makhluk berbahagia…. 12. Yang Sen orang yg bersujud dan memohon dgn tulus tanpa ada niat yg lain akan diberi petunjuk oleh yang welas bukan memberi kesaksian supaya yg lain percaya dan mengikuti langkah dibawah ini suatu ketika paman saya sakit keras dan saya meminta petunjuk kepada shi bin hut atau bodhisattva 4 oleh sin bin huat saya diberi petunjuk bahwa paman saya akan sembuh tetapi masih ada harinya saya mendapat kabar bahwa paman saya sudah sembuh dan sudah diperbolehkan pulang ke sangat gembira,saya melupakan petunjuk yg sebulan saya mendapat kabar lagi bahwa paman saya masuk rumah sakit lagi dan saya meminta petunjuk ke sin bin hut lagi dan oleh YANG WELAS ASIH,saya mendapat petunjukdatang tak diundang,pergi tak saya mendapat petunjuk seperti ini,saya hanya bisa mengikhlaskan yg akan seperti yg sudah dikatakan diatas,keesokan malam saya mendapat kabar duka dari saudara. OM MANI PADME HUM OM MANI PADME HUM OM MANI PADME HUM 108 X SEMOGA SEMUA MAKHLUK BERTEKAD UNTUK MELEPASKAN DIRI DARI LINGKARAN SAMSARA MENUJU KE PANTAI SEBRANG. SABBE SATTA BHAVANTU SUKHITATA 13. Randy Liaw banyak pengalaman yg saya alami sedari kecil waktu masih kecil namanya anak2 pikirannya main melulu , pengen main nintendo tp gada tv nya, saya rajin baca keng kwan im phu sa secara rutin dan menyisipkan harapan bisa punya tv,, ga disangka dapat hadiah Tv dari bank tempat papa saya menabung saat terkena masalah di kampus kuliah gara2 saya bandel iseng2 nyalain komputer dosen, saya udah ditakut2in sama hukuman yg mungkin diterima.. selama seminggu sebelum panggilan oleh pimpinan kampus saya membaca keng kwan im tersebut secara rutin dan melafalkan ta pei cou kemanapun saya pergi , sambil berharap jgn diberikan hukuman A,B dll dan semoga hanya dpt surat peringatan. saat hari H tiba pimpinan kampus menyebutkan bahwa saya a mendapat hukuman A,B dll seperti dlm doa dan sesuai doa saya , saya hanya dpt surat peringatan belum lama ini saya lulus dr kampus dan mencoba melamar di salah satu perusahaan, dan saya hanya melamar di satu tempat karena saya ingin sekali kerja disana.. saya sudah lolos tes da wawancara pertama.. dan kata HRD akan dikabari apabila saya terpilih wawancara dngan direksi.. saya datang ke klenteng kwan im phu sa dan cabut ciamsi mohon petunjuk.. dlm ciamsi tersebut saya dimnta untuk bersabar karena akan mendapat kabar baik.. setelah itu hampir seminggu , sudah 5 hari saya menunggu kabar ga kunjung datang, akhirnya saya pasrah dan mau cari kerja di tempat lain, ga disangka di hari ke 6 saya ditelp untuk wawancara direksi dan setelah wawancara direksi saya diterima 🙂 14. Rita Evalina Saya pernah mengalami “Keajaiban” tersebut waktu saya SMP dulu, saya pernah diberi gelang kristal dimana ditengah” gelang tersebut ada ukiran Kuan Yin Pho Sat krn org yg memberikan sering melihat saya membaca mantra Kuan Yin Pho Sat, suatu hari gelang tersebut saya lepas dan taruh di altar dewi Kuan Yin, malamnya saya mimpi bahwa gelang tersebut pecah dan terbelah dua dan saya berpikir apakah karena saya tidak memakai gelang tersebut? Keesokan harinya gelang tersebut tidak saya pakai dan saya jalan” dengan kakak saya pas mau menyebrangi jalan tiba” ada sepeda motor yang melaju dengan cepat menabrak kami berdua tapi saya dan kakak saya hanya luka ringan dan syukur di belakang tidak ada kendaraan lain. Sesampainya dirumah dan berobat saya hendak mengambil gelang tersebut tapi ternyata gelang tersebut benar telah pecah menjadi dua. Semenjak itu saya semakin percaya bahwa Kuan Yin Pho Sat benar” ada dan mantra Kuan Yin yang selama ini kubaca hingga saat ini sangat bermanfaat….Semoga bermanfaat buat semuanya ^^ 15. Tony Huang kejadian ini sudah 5tahun yg lalu. dulu saya setiap hari di ganggu yg namanya hantu selama 19 tahun setelah saya memanjatkan mantra TA PEI COU hantu tersebut langsung pergi. setelah itu saya juga minta bantuan kepada orang pintar untuk mengusir hantu tersebut. setelah itu KUAN YIN PHU SA yg saya muliakan memberikan saya 7 mutiara untuk saya makan setelah saya makan 7 mutiara tersebut sampai sekarang hantu atau pun energi jahat tidak pernah menghampiri saya lagi. memang kedengarannya aneh tapi beginilah keadaan yg saya alami. amithofo 16. Rudy Efendy Pengalaman dgn Yang Maha Welas Asih Kuan Im Pho Sat? Oh, tak terhingga banyaknya. Sampai skrg pun aku selalu merasa dekat sekali dengan Yang Welas Asih. Dia lah yang menolong aku dari hampir mati karena tenggelam dan dihempaskan ke daratan karna mengingat namaNya dalam hati. Setiap kesulitan apapun, selalu ingat Kuan She Im Pho Sat. Bagaimana aku bisa habis mengurainya? Seperti cerita dalam Saddhamma Pundarika Sutta, jutaan milyaran kalpa pun ga akan bisa habis menceritakan jasa kebaikan Yang Maha Welas Asih. Na Mo Kuan She Im Pho Sat. 17. Yuliana Tjhen Saya juga dulu bukanlah penganut agama BUDDHA. suatu ketika saya sakit “miom” di peranakan. Kalau lagi kambuh sakitnya bukan main. suatu ketika yang membantu pengobatan saya menyuruh saya utk meminta air suci dialtar DEWI KWAN IM untuk diminum dan sering2 membaca paritta TA PEI COU. Benar2 mujizat, daging diperanakan saya tambah lama tambah mengecil. sampai sekarang saya percaya dan yakin DEWI KWAN IM membantu saya. Dan setiap orang yang percaya dan memohon dengan sungguh2 pasti akan dibantu. Saddu.. Saddu.. Saddu.. Sumber
20Ajaran Welas Asih Dewi Kwan Im Jika orang lain membuatmu susah, anggaplah itu tumpukan rejeki. Mulai hari ini belajarlah menyenangkan hati orang lain. Jika kamu merasa pahit dalam hidupmu dengan suatu tujuan, itulah bahagia. Lari dan berlarilah untuk mengejar hari esok
Seorang umat Tri Dharma terlihat bedoa di altar Dewi Kwan Im di Klenteng Tay Kak Sie Semarang. IDN Times/Fariz Fardianto Semarang, IDN Times - Memasuki tahun 2022, perayaan Imlek akan jatuh pada tanggal 1 Februari nanti. Segala persiapan mulai dilakukan oleh sejumlah klenteng di Kota Semarang. Salah satu persiapan yang mencolok dilakukan oleh pengelola Klenteng Tay Kak Sie yang terletak di Gang Lombok, kawasan Pecinan, Kecamatan Semarang Tengah. Di tengah suasana pandemik COVID-19 yang masih melanda seluruh dunia termasuk Kota Semarang, untuk kedua kalinya perayaan Imlek tahun ini akan digelar secara terbatas. Sebagai klenteng tertua di Kota Semarang, Klenteng Tay Kak Sie mulai menyiapkan perayaan Imlek pada Sabtu 15/1/2022. Sedari pagi, sejumlah umat Tri Dharma pun berdatangan untuk bersembahyang di depan altar dewa-dewi. Seorang perempuan yang memakai baju putih tampak berjalan ke depan altar utama Klenteng Tay Kak Sie untuk bersembahyang di depan altar Dewi Kwan dipanjatkan di altar Dewi Kwan Im sembari merapalkan setiap harapan agar diberi kelancaran rezeki dan kelancaran hidup di Berdoa di altar Dewi Kwan Im bisa meneladani ajarannya yang penuh welas asihIDN Times/IstimewaAndre Wahyudi, Sekretaris Yayasan Klenteng Tay Kak Sie berkata patung Dewi Kwan Im atau Dewi Welas Asih yang dipajang di altar utama menjadi salah satu bagian terpenting dari sejarah panjang Klenteng Tay Kak Sie. "Setiap umat yang datang kemari pasti menyempatkan berdoa di depan altar Dewi Kwan Im. Dengan berdoa di altarnya, maka setidaknya bisa meneladani ajaran dan sikapnya yang penuh welas asih dengan segala kemurahan hatinya. Dengan begitu kita bisa memiliki perilaku yang rendah hati dan saling menyayangi antar sesama umat manusia," kata Andre kepada IDN Times. Baca Juga Imlek 2579, Umat Berdoa di Altar 6 Dewa Penjaga Klenteng Tay Kak Sie 2. Patung Dewi Kwan Im di Tay Kak Sie sudah ada sejak tahun 1772Penampakan altar Dewi Kwan Im yang dihiasi pernak pernik berornamen merah merona di Klenteng Tay Kak Sie Semarang. IDN Times/Fariz FardiantoAndre mengaku patung Dewi Kwan Im di Klenteng Tay Kak Sie memang tergolong istimewa. Patung Dewi Kwan Im tersebut telah berusia 300 tahun. Keberadaan patung berjubah merah itu sudah ada sejak tahun 1772. Menurut Andre patung Dewi Kwan Im dibuat dari serpihan kayu sehingga membutuhkan perlakuan yang khusus. "Kita tidak bisa seenaknya memindahkan patung Dewi Kwan Im. Sebab patung yang terbuat dari serpihan kayu dan usianya yang mencapai 300 tahun sangat rawan rusak kalau dipegang sembarangan," ungkapnya. 3. Patung Dewi Kwan Im hanya dibersihkan pakai sering mengawasi proses perawatan terhadap patung Dewi Kwan Im. Saban tahun ia meminta petugas klenteng untuk mengganti jubah patung tersebut. Setiap menjelang Imlek, petugas klenteng juga dilarang mencuci patung Dewi Kwan Im menggunakan air. Untuk menghilangkan debu dan kotoran yang menempel pada bagian patung, petugas hanya boleh membersihkannya dengan mata kuas. Dengan cara itu, ia memastikan walau telah berusia ratusan tahun, namun patung Dewi Kwan Im masih terjaga keasliannya."Kita sangat hati-hati merawat patung Dewi Kwan Im. Jangan sampai ada yang rusak. Jadi, patung Dewi Kwan Im hanya dibersihkan memakai kuas. Tidak memakai cairan kimia karena tetesan air bisa merusak struktur patung yang terbuat dari sisa-sisa kayu," akunya. Andre mengatakan keberadaan patung Dewi Kwan Im juga menyimpan sejarah yang unik. Patung itu semula berasal dari Klenteng Kwan Im Eng yang terletak di Jalan Gang Belakang, Pecinan zaman kolonial Belanda, katanya Klenteng Kwan Im Eng terpaksa ditutup lantaran tempat pemujaan dewa-dewinya yang sempit. Sebagai gantinya, pengurus Klenteng Kwan Im Eng memutuskan memindahkan patung Dewi Kwan Im ke altar utama Tay Kak Sie."Dan memang kita gak pernah mengeluarkan patung Dewi Kwan Im. Dalam sejarahnya, patung Dewi Kwam Im hanya sekali seumur hidup dibawa keluar klenteng. Itu terjadi saat Semarang dilanda badai La Nina tahun 2005 silam. Waktu itu, patung Dewi Kwan Im dibawa ke Pantai Marina untuk didoakan sekaligus meminta pertolongan kepada Tuhan agar masyarakat Semarang terhindar dari marabahaya," Ada 29 patung dewa-dewi penjaga Klenteng Tay Kak SieAltar Dewi Thian Siang Seng Hoo atau dewi samudera juga salah satu yang diagungkan oleh umat Tri Dharma di Klenteng Tay Kak Sie Semarang. IDN Times/Fariz FardiantoTercatat hingga saat ini Klenteng Tay Kak Sie memiliki 29 patung dewa-dewi yang senantiasa digunakan untuk berdoa bagi umat Tri Dharma. Patung Dewi Kwan Im ditaruh pada bagian terdepan altar utama dengan berbagai jenis sesaji dan ragam hiasan lilin dan pernak pernik sebagai bentuk perhormatan bagi sang patung Dewi Kwan Im, patung dewa perang dan patung dewi samudera merupakan dua patung yang paling menonjol di Tay Kak mengungkapkan patung dewi samudera bahkan konon begitu diagungkan oleh Laksamana Cheng Ho dan dibawa saat mengarungi lautan menuju Kepulauan Nusantara."Laksamana Cheng Ho ketika berlayar menuju Nusantara membawa patung dewi samudera. Dia sangat menghormati patung dewi samudera sehingga kita memilih menaruh patung dewi samudera di samping altar Kwan Im. Bagi kita yang tinggal di wilayah Pantura, dewi samudera menjadi penjaga dari bencana banjir. Kita selalu memanjatkan doa di altarnya supaya Semarang tetap aman dan tidak dilanda banjir bandang. Sebagai bentuk penghormatan, sisa abu Laksamana Cheng Ho kita taruh berdampingan dengan altarnya Dewi Kwan Im dan dewi samudera," Klenteng Tay Kak Sie bagi-bagi angpao untuk sambut ImlekKlenteng Tay Kak Sie Semarang menyambut Imlek dalam suasana pandemik COVID-19. IDN Times/Fariz FardiantoUntuk menyambut datangnya Imlek tahun ini, Tay Kak Sie membagikan lembar angpao kepada para lansia di Kota Semarang. Dimulai pada Sabtu 15/1/2022 hingga Minggu 16/1/2022, para lansia dari segala penjuru Kota Semarang diundang ke Tay Kak Sie untuk diberi angpao dan sejumlah paket sembako."Mengingat ini masih pandemik, kita sudah mengatur jadwal pembagian angpaonya. Tanggal 15-16 Januari dibagikan buat lansia wilayah Semarang Timur dan Semarang Selatan. Lalu tanggal 26 Januari dibagikan untuk lansia wilayah Semarang Utara, Semarang Barat dan Semarang Tengah," Sembahyangan Pek Kong akan dilakukan secara terbatasSeorang umat memakai masker saat berjalan di dalam Klenteng Tay Kak Sie Semarang. IDN Times/Fariz FardiantoSedangkan jadwal ritual penghantaran dewa atau Pek Kong akan digelar tanggal 26 Januari. Pada tanggal 27 Januari dilaksanakan ritual resik-resik umat Tri Dharma akan menggelar sembahyangan saat malam Imlek. Lalu di tanggal 2 Februari akan ada sembahyangan buka tahun. "Kita antisipasi melonjaknya jumlaj umat yang datang dengan melakukan pembatasan. Dengan status PPKM Level 2 di Semarang, kedatangan umat dibatasi 50 persen dan kita gilir jadwal ibadahnya," pungkasnya. Baca Juga Kisah Dewa Musik, Sosok Raja Penjaga Gedung Tua Pecinan di Semarang
Salahsatu dari 20 pesan dari ajaran Ibu Dewi Kwan Im mengatakan bahwa "Nilailah kebaikan orang lain padamu, tapi hapuskanlah jasa yang pernah kamu berikan kepada orang lain" Kalimat ini terdengar begitu mudah, namun sudah pasti sangat sulit untuk dilakukan.

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Dalam sensus resmi yang dirilis pada tahun 2020, oleh Badan Pusat Statistik Indonesia pada tahun 2018, 86,7% penduduk Indonesia beragama Islam, 10,72% Kristen, 1,74% Hindu, 0,77% Buddha, 0,03% Konghucu, dan 0,04%. Walaupun penganut agama Budha dan Konghucu tidak teramat banyak, rumah ibadah agama-agama tersebut sangat mudah ditemui di tiap-tiap kota, salah satuya di Kota Selasa Kemarin, saya berkesempatan untuk mengunjungi Klenteng Eng An Kiong yang bertempat di Jalan Martadinata, Kotalama, Kedungkandang, Kota Malang. Bersama beberapa teman sekelas, saya ajukan surat izin untuk mewawancarai Bapak Rudi, selaku ketua Yayasan Buddha di Klenteng Eng An yang didominasi warna merah dengan arsitektur khas Tiongkok ini berdiri megah selama hampir 200 tahun lamanya. Bapak Rudi menyebutkan bahwa pada tahun 2025, usia Klenteng Eng AN Kiong akan mencapai dua abad. Meskipun begitu, bangunan ini masih berdiri dengan gagahnya. Saya ajukan beberapa pertanyaan mengenai sejarah serta filosofi-filosofi yang ada pada tempat ibadah ini. Ada beberapa hal yang baru saya ketahui, seperti konsep tri dharma yang dianut oleh klenteng tersebut. Tri dharma yang dimaksudkan adalah tempat ibadah ini menaungi tiga agama sekaligus, yaitu Budha, Taoisme, juga Konghuchu. Menaungi tiga agama berbeda, klenteng ini menunjukkan seberapa kuatnya toleransi yang dijunjung. Masing-masing penganut beribadah dengan rukun, saling menyapa satu sama lain, juga merawat klenteng dengan begitu baik. "Ini, aksara Cina yang tertera di dinding ini Mbak, merupakan daftar nama donatur yang membantu kami merenovasi serta membangun klenteng sehingga bisa berdiri sampai saat ini. Kalau Mbak mau menghitung berapa jumlah donaturnya, per tiga suku kata itu milik satu orang. Nama orang dalam aksara Cina itu terdiri dari tiga suku kata Mbak," Bapak Rudi menjelaskan dengan mata melengkung. Saya tebak, ia terus tersenyum dibalik masker ketika memberi penjelasan kepada saya dan teman-teman. "Banyak sekali Mbak daftarnya, ini sudah ditulis dari tahun 1903, hingga saat ini."Saya terkekeh, kemudian saya ikuti langkah lelaki yang saya perkirakan telah mencapai usia setengah abad itu ketika ia membawa kami kepada pintu masuk Klenteng. "Mbak pasti sudah sering lihat bagaimana umat kami ketika memulai ibadah," Pak Rudi menebak. Ia mengambil dupa, tiga buah dupa panjang, lalu membakarnya di atas lentera. "Kita ambil tiga sebagai perumpamaan bumi, langit, dan kita sendiri. kita bakar dupanya, namun, jangan ditiup untuk mematikan api tersebut."Salah satu teman saya menanggapi, "kenapa Pak?" potret saya yang tengah mewawancarai Bapak Rudi "Sebab mulut manusia itu kotor, kita kibaskan saja, ya." Pak rudi menjawab ramah, ia melangkahkan kakinya menuju wadah berisi abu yang berada tepat di depan Klenteng. "Kita tancapkan di sini, kita panjatkan doa kepada Tuhan pemilik langit dan bumi. Baru selepasnya kita boleh masuk ke dalam untuk melanjutkan ibadah."Saya edarkan pandangan ketika Pak Rudi membawa saya masuk lebih dalam. Banyak sekali ornamen kuno ala Tiongkok, menggambarkan dewa dan dewi di masa lalu. "Itu namanya Dewi Kwan Im, dewi yang menggambarkan belas kasih. Dalam ajaran Budha, kami percaya bahwa Dewi Kwan Im memberikan banyak pengorbanan untuk rakyat-rakyat kecil. Tanpa kewelas asihannya, kami tidak akan sejahtera."Selain menjelaskan tentang dewa dan dewi yang diagungkan, Pak Rudi juga memberi sedikit tahu kami mengenai cara umat tao meminta izin, dan meminta resep obat ketika mereka berada di klenteng. "Ada beberapa cara untuk mengetahui resep. Ada alat yang bentuknya seperti penghapus ini. Mereka memiliki dua sisi. Kita lemparkan. Dua sisi tidak boleh menghadap kepada sisi yang sama. Salah satunya harus terbalik. 1 2 Lihat Sosbud Selengkapnya

doadan dukungan kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi hingga Segala puji hanya milik Allah, kami memuji-Nya, meminta pertolongan kepada-Nya dan memohon ampun kepada Allah dari kejahatan diri kami dan keburukan Allah. Barang siapa yang diberi Hidayah oleh Allah, maka taka da 3.6.6 Klenteng Dewi Kwan Im .. 59 3.6.7 Tempat .
Sejumlah pekerja memasang masker khusus di patung raksasa Dewi Kwan Im di Jepang, Selasa 15/6, sebagai doa agar pandemi virus corona berakhir. Mengutip Reuters, dibutuhkan empat pekerja selama tiga jam untuk menaikkan masker raksasa dengan tali ke atas patung putih setinggi 57 meter di kuil Houkokuji Aizu Betsuin di Prefektur Fukushima. Dewi Kwan Im di Jepang juga dikenal dengan nama Dewi Kannon atau Dewi Pengasih Mereka kemudian membentangkan masker yang terbuat dari kain jaring merah muda, berukuran 4,1 m x 5,3 m dan berat 35 kg menutupi bagian bawah wajah patung. Patung yang dibangun 33 tahun lalu itu berlubang dengan tangga spiral yang bisa dinaiki hingga di bagian bahu sang dewi. Orang-orang mengunjungi patung, yang menggendong bayi, untuk berdoa agar bayi lahir dengan selamat dan meminta berkah bagi bayi mereka yang baru lahir. Manajer kuil Takaomi Horigane mengatakan para pekerja datang dengan ide untuk masker wajah saat pembahasan diskusi tentang restorasi patung yang rusak akibat gempa pada Februari. Horigane mengatakan mereka berencana untuk tetap memasang masker di patung itu sampai situasi COVID-19 terkendali di Jepang. [na/ft]
Pegangdan gunakanlah japa-mala di dada dengan cara penjapaan mantra, sambil tetap melakukan visualisasi [membayangkan] kehadiran Ista Dewata di langit biru dan awan putih di hadapan kita, serta ucapkan mantra Ista Dewata dengan sepenuh hati. Misalnya [contoh] Dewi Saraswati, japakan mantra OM AIM SARASWATYAI NAMAHA.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. “Krek.. krek..krek…” Nyaring terdengar suara potongan bambu yang saling bersentuhan. Suara tersebut semakin jelas terdengar ketika berada semakin dekat dengan altar doa yang terdapat sedikit menjorok ke dalam. Semakin masuk pula suasana terasa semakin nyaman, aroma dupa yang menenangkan tercium dengan sangat dan keanggunan nampaknya telah melebur dan berubah wujud menjadi sebuah bangunan yang dinamakan Pagoda Avalokitesvara, tempat ibadah sekaligus wisata yang didominasi dengan warna merah dan emas. Tidak sulit menemukan bangunan ini, cukup menuju Jalan Perintis Kemerdekaan Semarang maka tingginya bangunan yang mempesona ini akan langsung dapat mencuri fokus siapapun yang melewati daerah banyak hal yang ditawarkan di Pagoda Avalokitesvara, semuanya tentu saja berhubungan dengan wisata rohani. Meskipun dibangun di lahan Vihara Buddhagaya Watugong Semarang, namun tempat ini terbuka untuk masyarakat umum yang beragama non Buddha. Siapapun boleh berkunjung, siapapun boleh bertanya pada Dewi Kwan Im. Ya, bertanya pada Dewi Kwan Im, Dewi yang dipercaya sebagai Dewi Welas Asih melalui ritual Ciamsi. Aroma dupa terasa sangat menyengat ketika api dari kotak yang disediakan menyentuh ujung dupa tersebut. Pembakaran dupa memang harus dilakukan sebagai ritual untuk memohon izin kepada Dewi Kwan Im. Dewi Kwan Im tidak mengizinkan sembarang orang untuk bertanya kepadanya, karena itu ritual ini perlu untuk dilakukan. “Dewi Kwan Im, bolehkah saya bertanya?” kalimat tersebut yang seringkali diucapkan pada ritual pembakaran dupa. Pembakaran dupa harus dibarengi dengan persembahyangan menurut agama dari seseorang yang ingin bertanya. Penyebutan nama, usia, dan pertanyaan yang ingin diajukan dilakukan pula dalam tahap ini, tentunya kesemua itu diucapkan di dalam dilanjutkan dengan melempar Poa Pwee, dua keping kayu berbentuk setengah lingkaran yang memiliki dua sisi berlainan. Jika Poa Pwee jatuh dengan dua sisi yang berlainan, orang yang melemparnya diijinkan untuk melanjutkan ritual. Namun apabila sisi yang terbuka sama, berarti Dewi Kwan Im tidak mengizinkannya untuk bertanya.“Krek.. krek..krek…” Nyaring terdengar suara potongan bambu yang saling bersentuhan. Jawaban dari pertanyaan yang diajukan dapat diperoleh dengan mengocok beberapa bambu yang terdapat pada suatu wadah. Satu batang bambu yang jatuh adalah jawaban dari pertanyaan yang diajukan. Namun, kesalahan masih mungkin terjadi dalam tahap ini. Maka untuk memastikan, harus bertanya lagi kepada Dewi Kwan Im dengan melempar Poa Pwee. Bila jawaban yang diperoleh memang benar merupakan jawaban dari Dewi Kwan Im, maka Poa Pwee akan jatuh dengan menunjukkan dua sisi yang bambu dalam ritual Ciamsi memiliki berbagai makna yang diungkapkan dengan sebuah syair lembut berbahasa Sansekerta. Syair ini telah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia dan memiliki berbagai arti sesuai dengan pertanyaan yang diajukan, baik pertanyaan mengenai rezeki, umur, maupun jodoh. Avalokitesvara diambil dari nama seorang Bodhisatta, seorang calon Buddha yang diyakini dalam ajaran Buddha Theravada. Sedangkan nama Watugong diambil dari sebuat batu berbentuk gong yang terdapat di depan Buddha sangat akrab dengan sosok Siddharta Gautama, pertapa yang mencapai pencerahan tertinggi menjadi Buddha di Bodhagaya India sekitar 2500 tahun lalu. Di Vihara ini, terdapat sebuah Pohon Bodhi yang merupakan cangkokan dari Pohon Bodhi yang ada di Anuradha Vihara Srilanka, sedangkan Pohon Bodhi yang ada di Anuradha Vihara Srilanka adalah keturunan dari Pohon Bodhi yang ada di bawah Pohon Bodhi, dapat dijumpai patung Buddha yang sedang bertapa. Lagi-lagi kesan mewah dan anggun lah yang terlihat. Mewah, karena patung dibuat dengan warna emas yang memukau. Anggun, karena pahatan yang terasa sangat hidup dan dapat memberikan ketenangan bagi siapapun yang memandangnya. 1 2 Lihat Travel Story Selengkapnya AliranHikmah berkembang di kalangan pesantren dengan ciri khas doa/mantra yang murni berbahasa Arab (kebanyakan bersumber dari Al-Quran). Dewi Kwan Im atau makhluk halus lain yang dipercayai sudah mempunyai tingkat spiritualitas yang tinggi[1] ) secara langsung atau jarak jauh kepada seseorang yang ingin mendapat kemampuan untuk TIDAK ADA HAL YANG MUSTAHIL APABILA MENDAPAT IJIN DARI ALLAH SWT. HAL ITU DALAM SEJARAH PARA NABI DIALAMI OLEH NABI MUSA Sewaktu nabiyullah Musa AS di kejar kejar oleh Fir’aun dan bala tentaranya,sampai di tepi pantai pun Nabi Musa kebingungan dan memohon kepada Allah SWT agar di selamatkan dari kejaran Fir’aun. Allah berfirman kepada Musa AS untuk memukul tongkatnya ke air laut. Namun setelah tiga kali, Nabi Musa memukulkan tongkatnya ke laut ternyata tidak ada reaksi sama sekali. Nabi Musa pun berseru “Maha suci Engkau ya Allah….sesungguhnya fir’aun telah dekat untuk membunuh kami” Dan tiba tiba Malaikat Jibril datang dan berkata Wahai Musa sebelum engkau memukulkan tongkat itu ke laut, maka berdo’a lah engkau dengan kalimat ”ALLAHUMMA LAKAL HAMDU WA ILAIKAL MUSYTAKAA WA ANTAL MUSTA’AN WA LAA HAULA WA LAA QUWATA ILLA BILLAHIL ALIYIL ADHIIM” ALLAHUMMA LAKALHAMDU …. “Ya Allah, segala puji bagi-Mu”. WA ILAIKAL MUSYTAKA …. “Hanya kepadamu, Ya Allah, kami berkeluh kesah”. WA ANTAL MUSTA’AAN…. “Engkaulah tempat meminta pertolongan” WA LAA HAWLA WALAA QUWWATA ILLAA BILLAHIL’ALIYYIL’ADZHIM ……. “Tiada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah yang Maha tinggi dan Maha Agung” Nabi Musapun mengucapkan do’a itu dan memukulkan tongkatnya kembali ke laut merah, dan tiba tiba dasar laut meninggi menjadi dangkal dari air laut dan angin bertiup kencang sehingga membelah lautan merah. Riwatar lain disampaikan Abdullah bin Mas’ud, beliau berkata ”Rasulullah saw bersabda ”maukah kalian aku ajarkan beberapa kalimat yang telah diucapkan oleh Nabi Musa as ketika beliau mengarungi lautan bersama Bani Isroil?” Lalu kami berkata ”tentu ya Rasulullah” Nabi bersabda ”ucapkanlah oleh kalian, ”ALLAHUMMA LAKAL HAMDU WA ILAIKAL MUSYTAKAA WA ANTAL MUSTA’AN WA LAA HAULA WA LAA QUWATA ILLA BILLAHIL ALIYIL ADHIIM” Syekh Al-A’masy berkata ” maka aku tidak pernah meninggalkan kalimat do’a itu semenjak aku mendengarnya dari saudara kandungku, yaitu Al-Asadiy Al-kufiy, dan beliau menerima dari Sayyidina Abdullah ra.” Syekh Al-A’masy berkata ”telah datang kepadaku AAt —sebangsa malaikat— beliau berkata ”wahai sulaiman tambahkan pada do’a tersebut dengan kalimat ini WA NASTA’INUKA ALA FASAADI FIINA WA NAS’ALUKA SOLAAHA AMRINAA KULLIHI” dan kami memohon pertolongan-Mu atas kerusakan yang ada pada kami, dan kami memohon kepada-Mu kebaikan urusan kami seluruhnya. wongalus TRIBUNJATIMCOM, MALANG - Wabah corona yang tak kunjung usai membuat perayaan Imlek di Vihara Dewi Kwan Im, Wonosari, Kabupaten Malang berlansung sepi dan sederhana, Selasa (1/2/2022).. Pandemi membuat kunjungan umat ke vihara yang satu komplek dengan Kraton Gunung Kawi itu menyusut drastis. "Dampak Covid-19 jadi ibadah dilakukan dengan sangat sederhana, tadi malam prosesinya (perayaan Imlek).

Last Updated on 10 March 2021 by Dewi Kwan Im, atau Dewi Guan Yin Hanzi 觀音娘娘; 觀世音; Pinyin Guanyin niangniang; Guanshiyin adalah Dewi Welas Asih dan penyayang yang populer dipuja masyarakat Tiongkok dan perantauannya di dunia. Sebutan Kwan Im’ sendiri berasal dari dialek Hokkian yang umum dipergunakan mayoritas etnis Tionghoa di Indonesia. Secara harafiah, Guan 觀 artinya “melihat”, dan Yin 音 artinya “suara/mendengar”. Jadi, asal melihat atau mendengar ada yang minta tolong khususnya perempuan, Dewi ini yang selalu datang/turun menolong. Nama dari Kwan Im menurut versi ajaran Buddhisme adalah Kwan She Im Phosat Hanzi 觀世音菩薩, Pinyin Guan Shì Yin Pu Sa yang merupakan terjemahan langsung dari nama aslinya dalam bahasa Sanskerta, Avalokitesvara Bodhisattva. Sedangkan menurut versi Taoisme/Daoisme, menyebutnya sebagai Guan Yin Dashi 觀音大士, Cihang Dashi 慈航大士, atau Cihang Zhenren 慈航真人, Cihang Daoren 慈航道人. A. Perwujudan Dewi Kwan Im Versi Taoisme dan Buddhisme Tampak patung Dewi Kwan Im yang terdapat di Putuo Shan, Zhejiang, China. Dewi Kwan Im sendiri hadir dalam bentuk perwujudan perempuan muda, yang awalnya mengkhususkan untuk menolong kaum perempuan. Karena pada jaman dulu, kehidupan kaum perempuan serba terbatas, dan lebih mementingkan laki-laki. Jadi pada jaman dulu dikisahkan, mereka kaum wanita ini kadang ada halangan atau rintangan yang harus dihadapi sendiri, misalnya ketika akan melahirkan, atau dikejar hewan buas di hutan, atau tenggelam di sungai. Nah, ketika mengalami kondisi2 yang demikian, permohonan kadang hanya bisa dimohonkan/disampaikan keatas. Karena tekanan budaya paternalistik inilah, sehingga kaum perempuan dianggap memerlukan satu figur Dewi, yang dianggap bisa mengayomi dan melindungi mereka. Adapun ciri2nya digambarkan divisualisasikan sebagai seorang perempuan, yang umurnya masih muda sekitar 30-an, dan di dahinya tidak terdapat titik merahnya. Versi lain mengatakan, bahwa Dewi Kwan Im sendiri asalnya/awalnya digambarkan berwujud laki-laki, yang berasal dari India. Penyebaran dan pengaruhnya mulai terasa di daratan Tiongkok pada awal masa Dinasti Tang 618-907. Versi ini banyak dipengaruhi oleh figur Wu Zetian 武則天; 624-705, Kaisar wanita yang beragama Buddha kala itu. Namun pada awal Dinasti Song 960-1279, sekitar abad ke-11, beberapa dari pengikut/umat melihat-Nya sebagai sosok wanita, yang kemudian mulai digambarkan oleh para seniman pelukis dan pembuat patung. Perwujudan Kwan Im sebagai sosok wanita lebih jelas pada masa Dinasti Yuan 1206-1368. Sejak masa Dinasti Ming 1368-1644, atau sekitar abad ke-15, Dewi Kwan Im secara menyeluruh perwujudannya dikenal sebagai seorang wanita. Berikut visualisasi/penggambaran Dewi Kwan Im versi Daoisme, yang disebut Guanyin Dashi, atau Zihang Daoren. Tampak sosok perempuan yang lebih muda, tanpa titik merah di dahinya. Adapula yang memvisualkan lukisan Dewi Kwan Im, yang membawa senjata pedang dan menggenggam tongkat. Disini jelas, bahwa tokoh Guan Yin versi Buddhisme disebutkan bernama Avalokitesvara Bodhisattva yang dikatakan dari India; sementara tokoh Guanyin Niangniang versi Taoisme adalah figur yang disesuaikan dengan kondisi masyarakat Tiongkok ketika itu. Masyarakat Tiongkok pada jaman dulu memeluk kepercayaan rakyat Chinese folk religion, menyebut perempuan dengan sebutan Niangniang 娘娘. Perbedaan lainnya adalah, Avalokitesvara Bodhisattva memiliki tempat suci di gunung Potalaka, Tibet, sedangkan Kwan Im Niangniang memiliki tempat suci di Pulau Putuo Shan, Kepulauan Zhou Shan, Propinsi Zhejiang Tiongkok. B. Legenda Dewi Kwan Im yang terkenal versi Buddhisme Banyak cerita mengenai asal-usul tentang Dewi Kwan Im di masyarakat Tiongkok. Salah satu yang paling terkenal adalah cerita tentang Legenda Putri Miao Shan 妙善. Menurut cerita tersebut, Putri Miao Shan dilahirkan pada masa dinasti Zhou Timur 770-256 SM, yang merupakan anak dari Raja Miao Zhuang 妙莊 penguasa Negeri Xing Lin pada akhir masa Dinasti Zhou abad 3 SM. Singkatnya, berbagai cara diusahakan oleh Raja Miao Zhuang agar puterinya mau kembali ke istana dan menikah, namun Puteri Miao Shan tetap bersiteguh dengan pendiriannya. Akhirnya suatu ketika, Raja Miao Zhuang habis kesabarannya dan memerintahkan prajurit istana untuk menangkap dan menghukum mati sang puteri. Setelah kematiannya, arwah Puteri Miao Shan mengelilingi neraka. Karena melihat penderitaan makhluk2 yang ada di neraka, Puteri Miao Shan berdoa dengan tulus agar mereka berbahagia. Secara ajaib, doa yang diucapkan dengan penuh welas asih, tulus dan suci mengubah suasana neraka menjadi seperti surga. Penguasa dunia akhirat, Yan Luo Wang Hanzi 阎罗王; Hokkian Giam Lo Ong, menjadi bingung sekali. Akhirnya arwah Puteri Miao Shan diperintahkan untuk kembali ke badan kasarnya. Begitu bangkit dari kematiannya, Buddha Amitabha muncul di hadapan Puteri Miao Shan dan memberikan Buah Persik Dewa untuk dimakannya. Dengan memakan buah persik tersebut, sang Puteri tidak lagi mengalami rasa lapar, berubah menjadi tua, dan mengalami kematian. Buddha Amitabha lalu menganjurkan agar Puteri Miao Shan berlatih mencapai kesempurnaan di gunung Pu Tuo. Puteri Miao Shan pun mengikutinya, pergi ke gunung Pu Tuo dengan diantar seekor harimau jelmaan dari Dewa Bumi. Mengenai jalan cerita lengkapnya/selanjutnya, silahkan pembaca cari lewat mesin pencari karena artikel ini bukan berfokus pada riwayatNya. C. Beberapa perwujudan dari Dewi Kwan Im yang paling terkenal adalah Ciri perwujudan Dewi Kwan Im ini seolah telah membaur di masyarakat. Tampak lukisan Dewi Kwan Im yang berciri Buddhist, namun dinamai Cihang Daoren 慈航道人. 1 Dewi Kwan Im yang berdiri menyeberangi samudera. 2 Dewi Kwan Im yang menyeberangi samudera, sambil berdiri di atas seekor Naga. 3 Dewi Kwan Im yang duduk bersila dengan Tangan Seribu divisualisasikan sambil memegang aneka macam senjata. 4 Dewi Kwan Im yang berjubah putih, dengan membawa botol suci & dahan/batang Yang Liu divisualisasikan dalam posisi berdiri atau duduk bersila. 5 Dewi Kwan Im yang berdiri sambil membawa anak gadis. 6 Dewi Kwan Im yang berdiri diatas batu karang. Walaupun memiliki berbagai macam bentuk rupa perwujudan, umumnya Dewi Kwan Im ditampilkan sebagai sosok seorang wanita cantik yang keibuan¹ berusia 40-an tahun, dengan wajah penuh keanggunan. D. Terdapat 3 hari besar untuk memperingati/menghormati Dewi Welas Asih ini, yaitu pada 1. Tanggal 19 bulan 2 Imlek adalah hari kelahiran Nya. 2. Tanggal 19 bulan 6 Imlek adalah hari mencapai kesempurnaan. 3. Tanggal 19 bulan 9 Imlek adalah hari meninggalkan raganya. Pada hari2 ini, umat yang merasa pernah memperoleh pertolongan Guan Yin umumnya akan datang memenuhi kelenteng Guan Yin, membawa barang persembahan, melepaskan burung dan atau hewan lain, melakukan pantangan makan bernyawa ciacay, dan melaksanakan perbuatan amal/kegiatan sosial lainnya, seperti berkunjung ke rumah jompo, rumah penampungan anak yatim dan cacat, dsb. E. 20 Ajaran Welas Asih Dewi Kwan Im Video 20 Ajaran Welas Asih Dewi Kwan Im 1. Jika orang lain membuatmu susah, anggaplah itu tumpukan rejeki. 2. Mulai hari ini belajarlah menyenangkan hati orang lain. 3. Jika kamu merasa pahit dalam hidupmu dengan suatu tujuan, itulah bahagia. 4. Lari dan berlarilah untuk mengejar hari esok. 5. Setiap hari kamu sudah harus merasa puas dengan apa yang kamu miliki saat ini. 6. Setiapkali ada orang memberimu 1 kebaikan, kamu harus mengembalikannya 10x lipat. 7. Nilailah kebaikan orang lain kepadamu, tetapi hapuskanlah jasa yang pernah kamu berikan pada orang lain. 8. Dalam keadaan benar kamu difitnah, dipersalahkan dan dihukum, maka kamu akan mendapatkan pahala. 9. Dalam keadaan salah kamu dipuji dan dibenarkan, itu merupakan hukuman. 10. Orang yang benar kita bela tetapi yang salah kita beri nasihat. 11. Jika perbuatan kamu benar, kamu difitnah dan dipersalahkan, tapi kamu menerimanya, maka akan datang kepadamu rezeki yang berlimpah-ruah. 12. Jangan selalu melihat / mengecam kesalahan orang lain, tetapi selalu melihat diri sendiri itulah kebenaran. 13. Orang yang baik diajak bergaul, tetapi yang jahat dikasihani. 14. Kalau wajahmu senyum hatimu senang, pasti kamu akan aku terima. 15. 2 orang saling mengakui kesalahan masing2, maka 2 orang itu akan bersahabat sepanjang masa. 16. Saling salah menyalahkan, maka akan mengakibatkan putus hubungan. 17. Kalau kamu rela dan tulus menolong orang yang dalam keadaan susah, maka jangan sampai diketahui bahwa kamu sebagai penolongnya. 18. Jangan membicarakan sedikitpun kejelekan orang lain dibelakangnya, sebab kamu akan dinilai jelek oleh si pendengar. 19. Kalau kamu mengetahui seseorang berbuat salah, maka tegurlah langsung dengan kata2 yang lemah lembut hingga orang itu insaf. 20. Doa dan sembah sujudmu akan aku terima, apabila kamu bisa sabar dan menuruti jalan Ku. Catatan¹ Terdapat perbedaan pada visualisasi ciri fisik dari Dewi Kwan Im, yang dibedakan menurut versi Buddhisme dan versi Taoisme, Pada versi Taoisme, Dewi Kwan Im divisualisasikan berusia 20-an atau 30-an tahun lebih muda dari versi Buddhisme. Perbedaan lainnya adalah keberadaan tanda titik merah yang terdapat pada bagian tengah dahi. Post navigation

.
  • o6hpc57222.pages.dev/365
  • o6hpc57222.pages.dev/342
  • o6hpc57222.pages.dev/266
  • o6hpc57222.pages.dev/774
  • o6hpc57222.pages.dev/893
  • o6hpc57222.pages.dev/365
  • o6hpc57222.pages.dev/286
  • o6hpc57222.pages.dev/886
  • o6hpc57222.pages.dev/951
  • o6hpc57222.pages.dev/178
  • o6hpc57222.pages.dev/172
  • o6hpc57222.pages.dev/213
  • o6hpc57222.pages.dev/595
  • o6hpc57222.pages.dev/470
  • o6hpc57222.pages.dev/983
  • doa meminta pertolongan dewi kwan im